Jumat, 11 April 2014

Long Distance Relationship

kita saling terikat
tapi entah kamu dimana
awalnya kamu berjanji 
awalnya kau yang menuntut untuk selalu menjalin komunikasi
awalnya kau bilang rindu
awalnya kau bilang sayang
kau hampiri aku setiap waktu luangmu.

Jumat, 04 April 2014

Perpisahan

tulisan ini saya dapat dari catatan di tahun 2010 berawal karena tugas bahasa Indonesia.
judul asli
"Ranting tak Bernyawa"


                Di hijaunya rumput yang bergoyang tertiup angin, aku mencoba menghirup udara yang menghanyutkan perasaan bahagia ini. Daun-daun teh yang terhampar, anak sungai yang mengalir, satu demi satu ranting itu melepaskan daunnya.
                Kala itu kami yang dibalut gaun-gaun nan indah dengan tawa saut menyaut. Berbagai pose dan jurus andalan berusaha dikeluarkan.
                Tak sangka senyuman itu telah ternodai oleh caci, maki, kebencian, dan permusuhan. Memasuki kelas XI tepatnya IPA 4 adalah masa indah kami, itulah yang sempat terpikir. Tidak salah memang, bagaikan air hujan yang tersinari matahari sehingga menghamburkan spektrum cahaya berjejer satu dengan lainnya memunculkan rona keindahan.
                Kehidupan tak selamanya mengikuti alur pikiran kita, yang saat berkelok bahkan menikuk dapat melangkah lurus tanpa ada penolakan. Begitu pula dengan sebuah persahabatan.  Aku, Sari, dan Ita sahabat yang saling menyayangi satu sama lain.

Oppa

Oppa....

Oppa... "do you hate me or what?"
Betapa aku merindukanmu oppa, rindu akan saat kita bercanda, berbagi cerita, tertawa beriringan...
betapa aku merindukan saat dimana kita menapaki dunia baru dan kau begitu menggantungkannya padaku, jika memang aku tak salah beranggapan.

My Oppa...
"Oppaaa" betapa menyenangkannya memanggilmu seperti itu.
Dan kulihat kau tidak merasa terganggu.
Betapa bahagaianya aku mengenalmu, meskipun tidak memilikimu.
Mengagumimu disini, itu sudah cukup.
Bagiku kau terlalu berharga, bahkan aku pun merasa tidak pantas untuk memilikimu.
Saat dimana kau memperhatikanku dengan sederhana.
Saat dimana kau membutuhkan kabarku dengan sabar.
Saat dimana kau bertanya keberadaanku, hanya padaku.